Kamus Bahasa Cirebon: Panduan dan Artinya dalam Bahasa Indonesia
Pengenalan Bahasa Cirebon
Bahasa Cirebon atau sering disebut sebagai Basa Cerbon merupakan salah satu bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat di wilayah Cirebon, Jawa Barat. Bahasa ini memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari bahasa Jawa dan Sunda. Memahami kamus bahasa Cirebon sangat penting untuk melestarikan budaya dan tradisi lokal.
Keunikan dan Keistimewaan Bahasa Cirebon
Bahasa Cirebon memiliki beberapa keunikan dalam kosakata dan pelafalan yang tidak ditemukan di bahasa daerah lain. Misalnya, kata ‘saya’ dalam bahasa Cirebon adalah ‘ingsun’, sedangkan dalam bahasa Jawa adalah ‘aku’ dan dalam bahasa Sunda adalah ‘abdi’. Memahami arti kata-kata dalam kamus bahasa Cirebon beserta artinya dalam bahasa Indonesia dapat membantu dalam berkomunikasi dengan masyarakat setempat serta memperkaya pengetahuan budaya.
Pentingnya Melestarikan Bahasa Daerah
Memahami dan menggunakan kamus bahasa Cirebon beserta artinya dalam bahasa Indonesia adalah salah satu cara untuk melestarikan bahasa daerah. Dengan demikian, generasi muda dapat lebih mengenal dan menghargai warisan budaya dari leluhur mereka. Selain itu, ini juga membantu dalam mempertahankan identitas lokal di tengah arus globalisasi.
Contoh Kosakata dalam Kamus Bahasa Cirebon
Kecap Kang Dawa Wedarané
Gawir = tanah yang ada ditepi sungai atau tebing.
Pejaratan = Tempat/lokasi pemakaman
Karuhun = Orang tua dahulu leluhur kita
Dombrèt/dongbrèt = Tarian seronok/menggiurkan di wilayah
Indramayu
Damar sèwu = Penerangan/obor dengan bahan bambu bahan
bakarminyak tanah terdiri dari 5 atau 6 obor
berjajar.
Blarak = Daun kelapa kering
Samar-samar = Terlihat kurang jelas
Sukma kuat = Akar pohon pinang/jambe
Sukma jati = Batang pohon pinang/jambe
Sukma rasa = Buah pohon pinang/jambe
Sukma langgeng = Daun pohon pinang/jambe
Sukma yangyang = Bunga pohon pinang/jambe
Godong (suruh)/tepung ros = Daun (sirih) yang gurat didaunnya sejajar semua
disebut juga suruh lanang/sirih laki-laki.
Godong tulak = Daun pisang yang dipotong separuh untuk alas
makanan yang disebut bancakan untuk tolak bala
atau menolak bahaya.
Godong klaras = Daun pisang yang sudah kering benar
Bancakan = Makanan untuk orang/anak-anak dalam acara syukuran atau tolak bala yang berisi: Nasi, Ikan petek, Goreng tempe, Goreng tahu, Urab kangkung, Kerupuk kecil dan tempatnya menggunakan daun pisang(godong tulak ).
Rontal = Ron artinya daun, Tal adalah nama pohonnya, jadi Rontal adalah daun pohon Tal, yang sering disalah artikan daun lontar. Daun Lontar sendiri adalah sejenis daun pohon tal yang ada di Bali masih ada dan daunnya pada jaman dulu digunakan sebagai media tulis.
Berkat = Makanan yang dibagikan setelah ada acara pernikahan khitanan/ memperingati meninggalnya seseorang atau acara lainnya semacam syukuran. Isinya mengandung falsafah dan manfaat bagi kehidupan sehat, seperti: Nasi, Daging, Sayur dage. Makananringannya: pipis, Koci, Bugis, Cikak, Pisang, Peyek kacang, Dadar gulung/opak angin. Isi makanan dan makanan ringannya semuanya 7, mengandung arti kehidupan 7 hari dalam kehidupan.
Lontar = Adalah nama pohon sejenis kelapa yang sering disebut pohon Siwalan. Air dari buah dan nira yang diambil dari tangkai buahnya bermanfaat untuk pengobatan penyakit paru-paru / TBC atau Plek.
Pringgitan = ruang untuk pergelaran wayang kulit (ringgit )
Srotong = bentuk atap rumah berhubungan lurus ditengah
Pranti = piranti/alat yang sewaktu-waktu digunakan (piring= pranti mangan )
Seng = seng (jawaban karena tidak dapatmenebak/menjawab tebakan)
Jingjingan/cangkingan = tas (tempat yang bisa terbuat dari bambu/ plastik dan lainnya)
Ngeduk liwet/ngaroni = ngaduk/diaduk nasi yang belum masak diatas perapian (kompor menyala)
Ngacung = mengangkat tangan satu ke atas untuk menyatakan usul/pendapat/mufakat dalam hal tetentu.
Jajan = membeli makanan ringan sebagai nyamikan
Dedengis = mengharapkan diberi dengan raut raut wajah/ muka kasihan atau bicaranya memuji/dikasihani.
Rèmbètan = berdiri terus berjalan berpegangan pada tembok/dinding/pagar/barang disekitarnya.
Nyengir = antara tersenyum dan tertawa karena kesakitan/tidak enak.
Jèmblem/tembem = sebutan kkeadaan pipinya montok/gemuk.
Ngeden = mengeluarkan sekuat tenaga untuk mendorong.
Bebrayan = persaudaraan
Padinan = sehari-hari
Bagongan = ucapan/kata-katanya seperti Bagong yang diceritakan dalam dunia pewayangan.
Sekarat/malangkadak = Tingkah lakunya tidak sopan/etika
Bebrayan/Padinan/Bagongan adalah Bahasa Cirebon yang menggunakan kata/kalimat apa adanya dalam berbicara sesama teman baik yang muda/anak-anak maupun yang sudah tua.