Kepala BKKBN ajak pria vasektomi, gratis bahkan ada uang istirahat
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo mengajak para pria atau suami untuk tidak ragu menjalani vasektomi atau program kontrasepsi (KB) jangka panjang untuk pria karena gratis, bahkan bisa mendapatkan uang istirahat.
“Sampai hari ini tidak hanya vasektomi, tubektomi (KB jangka panjang untuk perempuan) kita gratiskan. Jadi ayolah, teman-teman kalau ada yang sudah memenuhi syarat dan tertarik vasektomi, ayo kita vasektomi, kalau biaya sendiri kan bisa Rp2-3 juta, tetapi ini dibayar oleh pemerintah secara gratis,” ujar Hasto di Jakarta, Selasa.
Ia juga menjelaskan, bahkan ada tambahan dana untuk beristirahat bagi suami yang bersedia menjalani vasektomi.
“Kemudian diberikan uang untuk istirahat tiga hari gitu ya, belum banyak sih, umumnya Rp300 ribu rupiah, itu untuk uang istirahat. Beberapa bupati atau wali kota di daerah tertentu bahkan kasih bonus, supaya sukses vasektomi dan peran pria itu menjadi lebih bagus,” katanya.
Ia mengisahkan, saat dirinya menjabat sebagai Bupati Kulon Progo, DI Yogyakarta, program yang dilakukan salah satunya yakni memberikan satu ekor kambing kepada pria yang bersedia di-vasektomi.
“Ada yang kasih bonus kambing, ada yang uang satu juta. Zaman saya jadi bupati, saya kasih kambing seharga satu juta, kalau sekarang mungkin enggak berani, seluruh Indonesia habis kambing banyak banget nanti, itu tergantung kepala daerah masing-masing saja, siapa tahu setelah itu tinggi pesertanya. Nah, inilah beberapa cara kami untuk supaya kampanye KB pria itu berhasil,” paparnya.
Ia mengemukakan, BKKBN juga memiliki program motivator KB pria, yang bekerja sama dengan pihak TNI, Polri, media, para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat.
“Kita punya motivator KB pria, ada teman Polri yang sudah divasektomi, kemudian dia cerita ke mana-mana menjadi motivator KB pria, ‘saya sudah divasektomi dan saya tidak apa-apa’, kemarin di DIY juga ada salah satu wartawan yang kemudian saya tawari, mau vasektomi atau tidak karena anaknya sudah cukup, dan dia mau,” tuturnya.
Menurut dia, promosi KB pria dari teman sebaya terbukti lebih efektif untuk meningkatkan kepesertaan vasektomi.
“Memang dari teman-teman mereka sendiri lebih baik, misalkan suami ya sesama mereka memberi motivasi. Sebenarnya seperti teman sebaya, kalau yang ngomong yang sudah di-vasektomi kan beda, jadi ini cara kami, namanya ada kelompok pria perkasa. Kita bentuk di mana-mana kelompok pria perkasa sebagai motivator KB pria,” ucapnya.
Ia menyebutkan, target vasektomi di kabupaten/kota dalam waktu satu tahun diupayakan mencapai 100.
“Sedangkan kabupaten di seluruh Indonesia itu ada 514, sebenarnya target kita tinggi, tetapi memang kita tantangannya masih besar, karena kesadaran pria untuk vasektomi itu masih rendah,” kata Hasto.